Selasa, 28 Juni 2011

Mafia Dimana-mana.

Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Prof Dr Muhammad Mahfud MD mengungkapkan kasus dugaan pemalsuan surat keputusan Mahkamah Kontitusi yang melibatkan mantan anggota Komisi Pemilihan Umum (KPU) Andi Nurpati, merupakan rekayasa Dewie Yasin Limpo.

Mahfud yang juga menjadi wishtler blower kasus dugaan mafia hasil surat suara pemilu 2009 ini mengatakan, Dewie adalah mastermind (otak pelaksana) pemalsuan. ""Dewie itu otak pemalsuan surat MK," katanya.

Mahfud juga mengatakan jika polisi telah menetapkan lebih dari empat tersangka terkait kasus tersebut. Hal tersebut diungkapkan kepada wartawan usai menghadiri acara dialog kebangsaan, Moral Clonging Pancasila di Aula Laica Marzuki, Fakultas Hukum, Universitas Hasanuddin, Makassar, Sabtu (25/6/2011) petang.

Membantah pengakuan Dewie yang juga adik kandung Gubernur Sulsel ini, Mahfud menyebutkan justru Dewie adalah pihak yang diuntungkan dengan surat palsu tersebut.

Mahfud mengemukakan, kasus ini sudah ditangani pihak Mabes Polri, dan sudah ditetapkan empat tersangka. Menurut Mahfud, pihaknya sebenarnya tak mengiginkan kasus ini menjadi seheboh sekarang jika saja Dewie tak melaporkan MK ke polisi.

Saat itu dia ditetapkan sebagai anggota DPR RI berdasarkan surat keputusan KPU. Namun langkah Dewie ke Senayan terganjal karena kemudian MK menyatakan surat tersebut palsu.

Dewie adalah calon anggota legislatif DPR RI dari Partai Hanura Sulsel. Dewie berada di daerah pemilihan Sulsel I. Dewie nomor urut pertama. Partai Hanura menempatkan 2 calegnya di DPR RI periode 2009-2014. Karena tak lolos ke Senayan, Dewie yang kala itu masih menjabat Ketua DPD Partai Hanura Sulsel melaporkan MK atas dugaan pemalsuan putusan MK.

Dewie, melalui Tadjuddin Rahman, satu dari 40 pengacara yang disiapkan untuk kasus ini, disebutkan, ia adalah korban dari kasus ini.

"Tahun 2009 lalu di acara temu alumni di Jakarta, saya bertemu Pak Mahfud MD, beliau bilang ibu Dewie jadi korban di kasus itu," kata Tadjuddin yang satu almamater dengan Mahfud di Fakultas Hukum UII Yogyakarta.

Tadjuddin mengemukakan, Mahfud awalnya menolak memberikan komentar. "Kalau terkait kasus yang ditangani saya tak mau komentar. Namun setelah diberitahu itu kasus pemalsuan hasil surat suara, Mahfud mengatakan Dewie yang justru dirugikan," kata Tadjuddin, mengutip dialognya dengan mantan menteri pertahanan di era Gus Dur itu.(*)
Penulis : Thamzil Thahir
Editor : Ridwan Putra

Inikah Wajah Perpolitikan Di Negeri Kita ini....?

Rentetan kasus yang menimpa kader Demokrat menggerus simpati pemilihnya. Kasus terbaru yang melibatkan  bendahara DPP Demokrat, Nazaruddin salah satu pemicunya.

Lembaga Survei Indonesia (LSI) menemukan simpatisan Demokrat menurun sejak Februari 2010 hingga Mei 2011. Demokrat yang meraih 20,85 persen suara pada Pemilu 2009 kini tinggal 18,9 persen.

Sempat naik hingga 32 persen di Januari 2010, tapi hanya satu bulan. "Peningkatan itu dipicu euforia kemenangan Demokrat di Pemilu 2009. Apalagi selain menang Pemilu, Demokrat memenangkan SBY sebagai presiden," kata Peneliti Utama LSI, Saiful Mujani saat konferensi  pers, Minggu, 28 Mei.

Sejak di Maret 2010, anjlok ke 29 persen, April 2010 menjadi 27 persen, Agustus 2010 menjadi 26,6 persen, Oktober 2010 menjadi 22 persen, Desember 2010 menjadi 21,7 persen, dan pada Mei 2011 tinggal 18,9 persen.

PDIP sebaliknya. Simpati kepada Partai Megawati Soekarnoputri ini lebih tinggi dari persentase  suara mereka di Pemilu 2009.

Pada 2009 lalu, PDIP di posisi ketiga dengan 14,09  suara. PDIP sempat jatuh ke angka sembilan persen pada April 2010.  Namun, hasil survei terbaru Mei 2011,  PDIP sukses menyalip Golkar dengan 16,7 persen.

Saiful yang didampingi Direktur Eksekutif LSI Burhanuddin Muhtadi, mengatakan simpati itu diperoleh PDIP karena mampu memerankan diri sebagai partai oposisi dengan baik. PDIP dinilai sebagai partai yang jelas posisinya sebagai oposan.

Bagaimana dengan Golkar? Survei yang dilakukan 15-25 Mei 2011 itu menunjukkan sosialisasi  gencar tidak signifikan dengan simpati yang mereka dapat. Cenderung bertolak belakang.

Bukan hanya karena simpati  kepada Golkar yang melorot dari 14,45  persen pada Pemilu 2009 menjadi 12,5  persen pada Mei 2009. Tren suara Partai  Golkar sejak Pemilu 2009 sampai sekarang juga terlihat datar-datar saja.

"Tidak dinamis sebagaimana PDIP, PKS, dan Gerindra. Demokrat pun dinamis, tetapi bergerak ke arah negatif," urai Saiful.

Guru Besar Psikologi Politik Universitas Indonesia, Profesor Hamdi  Muluk yang hadir dalam presentasi survei menilai wajar jika beberapa partai  menunjukkan tren menurun. Termasuk  Partai Demokrat yang notabene pemenang pemilu.

Hamdi menyebut dua pemicu. Minimnya party identification atau ikatan  psikologis antara parpol dengan pemilih, serta isu kampanye yang tidak relevan dengan politik. Bahkan bisa disebut ada partai yang hanya menebar jargon kosong.

Ketika partai-partai gagal mewujudkan janji-janjinya pada saat  kampanye, maka rakyat pun  menunjukkan sikap antipati. Yang memprihatinkan, fakta-fakta itu menunjukkan politik bakal kehilangan substansinya.

Peneliti Politik LIPI, Lili Romli  yang juga hadir mengatakan fenomena distrust atau  hilangnya kepercayaan publik terhadap parpol dipicu banyak faktor. Salah satunya kaderisasi parpol yang tidak jalan.

Banyak kader yang direkrut bukan karena kapabilitasnya, melainkan karena kemampuan finansial  yang bisa dimanfaatkan untuk menghidupi partai. Maka tidak heran jika  banyak cukong yang bercokol di partai  politik saat ini.

"Distrust juga diperparah orang yang masuk parpol bukan untuk pengabdian, melainkan untuk mencari penghidupan," tandas Lili.

Senin, 27 Juni 2011

Selamat Atas Terbentuknya
Partai Serikat Rakyat Independen.


"Dari Timur Indonesia Bangkit"

Kami dari Sulawesi Siap Mendukung....

Jayalah Indonesia-Ku....

Rabu, 15 Juni 2011

Play Girl

Gerutu HATI tak karuan...     
Kamu bilang sayang, suka dan sejenisnya malah berulang-ulang kali hingga sy tdk dapt menghitungx lagi.  
Disetiap kutrima tlponmu, salam halus dari bibirmu terdengar syahdu, dipenghujung akhir telponmu jg selalu diringi dengan suara merdu yang begitu membuatku semengat.  "UuummmmWwaaaaccHHHhhh" 
Blum lagi SMS mu yg selalu diawali dengan kata2 yg seolah2 menunjukkan Qm sangat perhatian "Sudah maki ini .......??? Udah itu....? Udah gini dan gitu....???!!!" dan diakhiri dengan kata2 manis.  "Baik-baikQi nah SaaaYaanGG" "Miss U" "LupH You"   

Parahhh  Asli Paragh...     
Ternyata....?!???     
Hahahaha buatku inilah lelucon yg paling menyakitkn, disatu sisi kamulah pemain teater kehidupan yg benar2 pandai memainkn peran, hingga tak seorgpun yg tau kalo kmu sedang berSANDIWARA dan berAKTING  Disisi lain mungkn Qmu gak sadar bahwa suatu hari akn ada akhir dari stiap EPISODE.  

Hebat, bener2 hebat, "Good Lucky Say..."     
Huuuuuuuuu....  Cukup deh, Nikmatin aja Hidupmu sendiri, gak usah libatkn sy lagi..  OKE...     

"kejadian hari ini adalah cerminan perilaku dimasa lalu"     

Bye Bye Dear...

Sabtu, 04 Juni 2011

Dunia Baru di KompoengKoe

Salam Sejahtera buat kita semua....
Kini masyarakat di Desa Paranglompoa, Kec. Bontolempangan, Kab. Gowa dapat melihat Dunia Lain (DUNIA MAYA)...
Harapanku semoga apa yang ku persembahkan buat kampoeng koe dapat bernilai ibadah di Sisi-Nya...

Sebagai tanda cinta ku akan Kampoeng Koe...

Jayalah BONTOLEMPNGAN