Jumat, 27 Mei 2011

Sopir Daerah Protes ke Dewan

MAKASSAR -- Sejumlah sopir angkutan daerah menuntut agar kendaraan pelat hitam yang mengambil penumpang layaknya angkutan umum ditertibkan. Mereka juga meminta agar terminal dikelola dengan baik. Tuntutan sopir yang bergabung dalam Asosiasi Pemilik dan Sopir Angkot Makassar (Aspam) tersebut disampaikan dalam aksi unjuk rasa di halaman DPRD Kota Makassar, Kamis 26 Mei.

Aksi tersebut sempat menarik perhatian staf. Itu karena demonstran berteriak-teriak mencari anggota dewan di ruang komisi. Dewan baru menerima mereka beberapa menit kemudian. Aspam diterima Ketua Komisi A DPRD Kota Makassar Rahman Pina, Sekretaris Komisi D Rahman dan anggota Komisi D Hj Erna Amin.

Korlap aksi, Hasrul mendesak  pemkot segera menyikapi tuntutan mereka. "Keberadaan angkutan plat hitam yang mengambil penumpang meresahkan kami. Karena mobil itu tidak masuk ke terminal," tegas Hasrul. Dia menduga, aksi berani angkutan karena dibekingi aparat.

Aspam juga meminta ketegasan pelaksanaan SK Walikota tentang pelarangan menaikkan dan menurunkan pedagang selain di terminal.

Hasrul mendesak pemkot dan instansi terkait mendirikan posko pemantauan Angkutan Kota Dalam Provinsi (AKDP)  dan Angkutan Kota Antar Provinsi (AKAP), membentuk tim pemantau plat hitam, dan meminta agar Terminal Regional Daya (TRD) dikelola lebih profesional.

Salah satu sopir Jurusan Makassar-Bone, Nawing mengakui kendaraan plat hitam tersebut berdampak terhadap menurunkan pendapatannya. "Penumpang kan lebih suka turun di pinggir jalan jadi jelas turun penghasilan," tandasnya.

Ketua Komisi A Rahman Pina mengaku akan mengonsultasikan masalah Aspam tersebut ke Dinas Perhubungan, PD Terminal dan aparat terkait untuk mencari solusi terbaik. (nin)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar